“Kamu adalah apa yang kamu pikirkan”
Dari pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa realita yang akan kamu alami bergantung pada apa yang telah
kamu pikirkan. Ketika kamu berpikir bahwa kamu tidak akan diterima SNMPTN, maka
kemungkinan besar apa yang kamu pikirkan akan terjadi. Hal tersebut bukan
karena kemampuanmu tapi karena mindset di fikiranmu. Ketika kamu optimis akan
diterima di PTN yang kamu impikan dan melalui jalur SNMPTN,
maka kemungkinan besar kamu akan mendapatkannya. Karena dalam fikiranmu telah
tertulis bahwa kamu bisa. Optimis bahwa kamu mampu. Semua bergantung pada apa
yang telah kamu pikirkan.
Oleh karena itu, dalam menjalani kehidupan. Tidak ada salahnya jika kita menanamkan pemikiran atau prasangka baik sejak dini. Berpikir atau berprasangka baik terhadap diri sendiri, orang lain, dan yang lebih utama berprasangka baik kepada Allah SWT.
Berprasangka
baik kepada Allah adalah jalan lurus menuju kedamaian, ketenangan,
ketentraman batin kita. Karena dengan berbaik sangka, kita akan terbebas dari
gangguan pikiran yang telah membebani jiwa, mengotori nurani, membuat lelah
fisik kita.
Allah akan selalu menuruti prasangka hamba-Nya
Allah
berfirman dalam sebuah hadist Qudsi:
“Aku menuruti prasangka hambaKu terhadapKu,
maka silahkan untuk berprasangka sesuai apa yang dikehendaki”. (HR. Ad-Darimi)
Dalam hadist tersebut bermaksud
bahwa apa yang menjadi sangkaan hamba-Nya, Allah akan bersama dengan hamba-Nya.
Tidak diragukan lagi bahwa berbaik sangka itu dapat terjadi karena disertai
dengan kebaikan. Sesuai yang dicontohkan Nabi dan sahabatnya sebagai Hamba
Allah terbaik yang Allah sudah ridho terhadap mereka, dimana amaliyah mereka
luarbiasa mengaplikasikan berprasangka baik kepada Allah SWT.
Dengan berpransangka baik, apa yang
menjadi harapan kita Insyaa Allah akan mudah dikabulkan.. Karena syarat doa
dikabulkan ialah berprasangka baik, keyakinan hati bahwa Allah SWT akan
mengabulkan dan memberikan yang terbaik.
Dengan berbaik sangka kepada Allah,
akan melahirkan energi positif yang besar, sehingga ketika kita dihadapkan
dengan satu problema yang berat kita akan merasa sedikit ringan, problema yang
sulit akan mudah teratasi.
Dengan berbaik sangka kepada Allah,
akan melahirkan iman yang kuat, sehingga keraguan dalam menjalani suatu
tantangan ataupun cobaan, kita sudah memiliki mental yang kuat karena yakin
bahwa Allah selalu di sisi kita.
Berbaik sangka kepada Allah,
sejatinya tidak mengenal ruang, waktu, dan peristiwa. Kapanpun, di manapun,
disetiap kejadiaan apapun, kita diwajibkan untuk selalu bersikap baik sangka
(husnudzan) kepada Allah. Yakinlah bahwa Allah selalu bersama
kita. Allah tidak akan mengingkari janji-janjiNya. Maka, berprasangka baiklah
kepada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar