Keep Writing Keep Inspiring



Yang muda yang berkarya. Pemuda identik dengan karya-karya yang begitu inovatif. Mengapa? Karena pada usia tersebut tingkat kreativitas dalam diri dapat mencapai puncak maksimal. Inilah salah satu keistimewaan dalam diri pemuda yang telah diberikan Allah. Nahh kita sebagai pemuda jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Lalu bagaimana caranya? Banyak sekali hal yang dapat kita lakukan. Salah satunya yaitu dengan berkarya. 

Hmm dalam porses berkarya tentunya harus menghasilkan suatu karya yang produktif. Lantas bagaimana jika kita ingin berkarya melalui sebuah aksara? Apakah hasil yang akan kita berikan guna menjadi seorang penulis yang produktif?

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia t
idak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” ( Pramoedya Ananta Toer )

Jika ditelusuri lebih dalam sesungguhnya m
enulis merupakan suatu pekerjaan yang sangat menyenangkan, apalagi jika dilakukan dengan melibatkan perasaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa hasil tulisan yang dicurahkan dengan mengikutsertakan hati memang lebih indah. Ketika hati telah beradu bersama emosi, segala angan memaksa untuk diluapkan. Ketika luapan tersebut dimanfaatkan, maka akan menghasilkan sebuah tulisan yang begitu menawan.

Tak jarang
orang yang menganggap pekerjaan menulis itu berat dan membosankan. Pendapat itu tentu bukan tanpa alasan. Mereka umumnya bingung harus menulis apa dan untuk apa tulisan yang akan dibuatnya. Memang, jika orang menulis tanpa tujuan, tentu saja hasilnya akan sulit dan kurang memuaskan. Menulis harus mempunyai tujuan yang jelas dan mempunyai perencanaan yang jelas pula. Tulisan akan mudah dibuat jika kita sudah mempunyai perencanaan yang matang. Tetapi, perencanaan yang baik juga tanpa didukung dengan ilmu kepenulisan, maka tulisan akan menemui hambatan.

Masih ingatkah kita cerita ketika
para syuhada berjuang penuh dengan tetesan darah, menjunjung tinggi agama Islam, bahkan mereka rela kehilangan keluarga yang sangat mendukung jihad mereka. Selain itu, cerita Para Ulama, ilmuwan, professor yang berjuang melalui goresan pena. Ketahuilah bahwa tujuan mereka adalah sama. Hanya saja cara yang mereka lakukan adalah berbeda.

Menulis berarti merekam sejarah. Apa saja yang
telah kita tulis dapat menjadi pelajaran berharga bagi generasi yang akan datang. Melalui tulisan, ketika kita sudah tiada, maka kita bisa meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi generasi mendatang.


Nahh menjawab pertanyaan di atas, bahwa menjadi pemuda produktif salah satunya dapat dilakukan melalui sebuah tulisan. Karena boleh jadi tulisan yang kita goreskan dengan perlahan dapat mengubah wajah Indonesia. Tulisan kita dapat menginspirasi para pembaca sesuai target yang kita harapkan. Maka, jika ingin berkarya, menulis adalah salah satunya.
Share:
spacer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar