Sumber: shalluvia.com |
Mengabdi merupakan suatu kesanggupan yang telah
disepakati oleh diri sendiri dengan diiringi keihlasan hati. Banyak sekali cara
yang dapat ditempuh untuk melakukan sebuah pengabdian. Namun hal yang perlu dihighlight yaitu ketika diri menyatakan siap
dan sanggup, maka harus pula diimbangi dengan kesepakatan mempertanggungjawabkan
atas resiko yang ada di depan.
Berbicara mengenai sebuah pengabdian. Tak ada salahnya jika
kita meneladani dari sosok seorang abdi dalem. Abdi dalem adalah sebutan bagi
orang-orang yang mengabdikan dirinya kepada raja dan keraton dengan seutuhnya. Dari
sosok abdi dalem kita dapat mengambil banyak pelajaran khususnya tentang sebuah
keikhlasan.
Dalam prosesnya pun, menjadi Abdi Dalem tidaklah mudah.
Mereka harus melalui 5 tahap agar resmi menyandang gelar sebagai Abdi Dalem. Tahap
yang pertama yakni Sowan Bekti, merupakan pelatihan untuk para calon Abdi Dalem
dalam hal mengistiqomahkan kesiapan dan keikhlasan, kemudian tahap kedua,
mereka diberikan waktu 4 bulan untuk magang. Tahap ketiga disebut dengan Sawek
Jajar, yakni mereka mendapatkan nama baru langsung diberikan oleh sultan
sekaligus mendapat gari sejumlah Rp 500,- per bulan. Setelah itu ada Bekel Enom
dimana pemberian amanah berupa keris dan terakhir Bekel Sepuh, pada tahap ini
mereka sudah dianggap menjadi Abdi Dalem serta berhak menerima gaji Rp 15.000
per bulan.
Dari tahapan-tahapan tersebut tentunya membutuhkan perjuangan
yang besar. Sehingga tidak sembarang orang yang mampu bertahan hingga tahap
akhir. Walaupun perjuangan yang tidak sebanding dengan pendapatan yang mereka
terima, namun seorang calon Abdi Dalem tetap bersedia untuk bertahan dan
melanjutkan pengabdiannya. Jika ditelisik lebih jauh, dapat dipastikan seorang
Abdi Dalem mayoritas memiliki keluarga yang harus dipenuhi kebutuhannya. Dengan
logika, gaji yang didapat pastilah sangat tidak cukup untuk menutupinya. Lantas,
mengapa mereka tetap bisa hidup hingga hari ini? Bagaimana cara mereka untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya? BERKAH. Hanya kata itu yang menjadi senjatanya. Dalam
pengabdian ini, hanya keberkahan yang diharapkan oleh seorang Abdi Dalem.
Sebuah pengabdian akan lebih sempurna ketika meniatkan mengabdi karena Allah. Mengharapkan keberkahan dari jerih payahnya. Dengan begitu, Allah akan selalu mengiringi dan memberikan pertolongan di setiap proses pengabdia. Bertawakal dan husnudzon kepada Allah. Berharap agar pengabdian yang telah dilakukan mendapatkan ridho dan memberikan manfaat bagi orang lain dan diri sendiri..
Sebuah pengabdian akan lebih sempurna ketika meniatkan mengabdi karena Allah. Mengharapkan keberkahan dari jerih payahnya. Dengan begitu, Allah akan selalu mengiringi dan memberikan pertolongan di setiap proses pengabdia. Bertawakal dan husnudzon kepada Allah. Berharap agar pengabdian yang telah dilakukan mendapatkan ridho dan memberikan manfaat bagi orang lain dan diri sendiri..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar