Silent Reader

Tentang Menghargai

Tulisan ini dibuat karena sedang merasa tersindir akibat perlakuan diri sendiri. Jadi ceritanya, saya termasuk orang silent reader tapi selalu update info. Maksudnya gini, walaupun saya jarang muncul di group ataupun forum online, tetapi saya selalu memahami info-info baru. Iya karena saya silent reader. Saya baca tapi jarang memberi respon.
Pada perkumpulan tertentu, saya lebih memilih jalur personal chat daripada di group. Salah satu alasannya sih kurang nyaman dengan komposisi grup. Sebenernya sudah dipaksa, sudah berusaha memaksa, tapi sampai sekarang masih belum terbiasa.
Ini tidak baik ya!
Nah, tentang menghargai. Sejujurnya tidak ada seorang pun yang bersedia diperlakukan demikian. Termasuk saya.
Akhir-akhir ini mulai mencoba lagi. Sekedar merespon stiker, menjawab salam, hingga nulis di comment ketika dosen upload materi di Google Classroom. Ini suatu hal yang berat menurut saya.

Thats point! Hari ini ada pesan masuk di akun instagram yang sedang saya kelola. Bukan aku pribadi. Jadi, ada program yang saya buat yaitu post story tentang quotes dari tulisan saya, ya kadang-kadang ngutip dengan parafrase.

Pesannya panjang. Intinya ucapan terimakasih atas story quotes yang selama ini diposting pada akun yang saya pegang ini. Dia juga menyampaikan, sangat termotivasi tentang setiap bait kata"nya.

Membaca pesan ini. Benar benar benar benar saya merasakan kebahagiaan yang luar biasa.

Ternyata semudah ini ya membahagiakan seseorang. Hanya dengan ucapan terimakasih mampu meningkatkan kebanggaan yang luar biasa. Saya jadi berfikir, betapa menyakiti hati perilaku yang telah saya lakukan selama ini?
Tentang menghargai, ayo sama-sama kita perlajari.
Share:
spacer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar