Pemuda Sebagai Agen Muslim dan Perubahan

Survei membuktikan bahwa mayoritas orang sukses berasal dari orang-orang yang pernah mengalami kegagalan, kesengsaraan, dan kepedihan. Ibarat kata orang besar tidak dilahirkan dengan cara yang mudah. Tentu berasal dari perjuangan-perjuangan yang besar pula. Mereka adalah orang-orang yang bersedia untuk melampaui mimpinya. Bertekad agar tidak hanya menuliskan namun juga mampu mewujudkan impian. Dengan perjuangan demikian akan menghasilkan pencapaian dengan kepuasan yang sangat berbeda.

Menjadi orang sukses tidaklah mudah. Namun tidak juga sulit bagi orang yang telah memiliki niat. Cukup berupa keniatan dari diri sendiri dan meniatkannya hanya karena Allah. Dengan memulai langkah karena Allah, maka dapat dipastikan Allah akan membantu segala kesulitan yang akan menghadang.

Tidak perlu menunggu tua ataupun lulus sekolah. Meraih kesuksesan harus dimulai dari sekarang. Saat ini. Pada detik ini pula. Takdir orang tidak ada yang mengetahui. So mulailah berjuang sekarang juga.

Bagaimana cara memulainya? Haruskah mencari pekerjaan? Tidak. Banyak jalan untuk meraih kesuksesan. Setelah memantapkan niat dengan benar, langkah selanjutnya adalah melaksanakan tugas. Allah telah memberikan amanah kepada kita agar kita dapat bermanfaat untuk orang lain. Sebagai pemuda, seharusnya kita dapat memaksimalkan tugas pada saat ini. Tugas ini sebagai salah satu realisasi untuk mewujudkan tugas lain yang telah bernaung pada pundak kita. Ya! Tugas tersebut merupakan pemuda sebagai agen perubahan. Pemuda tersebut adalah kita. So, tidak sepantasnya jika kita terus menerus duduk bersantai tanpa berkontribusi apa-apa. Di sinilah ladang perjuangan kita.

Dalam menjalankan berbagai macam tugas tersebut kita memerlukan pedoman yang tepat sebagai penuntunnya. Kebutuhan tersebut telah dipersiapkan oleh Allah untuk kita. Al-Qur’an. Dengan tegasnya dalam Al Qur’an surat Al Maidah:35 yang berarti “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.”

Semua kesulitan yang akan kita lakukan akan terjawab oleh isi kandungan Al Qur’an. Tergantung bagaimana kita memanfaatkannya. Jika tidak ingin menyia-nyiakan fasilitas berharga tersebut, maka dekatilah. Dekatilah Al Qur’an. Pahamilah. Agar kita dapat memahami makna dalam setiap kandungannya.

Langkah selanjutnya adalah memantaskan diri sesuai isi kandungan Al Qur’an. Pemuda identik dengan kelabilan. Mudah berubah pada hal yang lebih menarik. Salah satunya adalah gaya hidup. Pergantian ke jaman modern sangat berpengaruh cepat bagi kehidupan para pemuda. Mereka berlomba-lomba untuk meng-update segala informasi agar tidak tertinggal dengan temannya. Dengan bekal kepahaman terhadap isi kandungan Al-Qur’an maka kita dapat menyaringnya. Islam tidak melarang penganutnya untuk mengikuti aliran jaman modern. Akan tetapi, islam memiliki batasan. Batasan-batasan tersebutlah yang menjadi penyelamatnya. Kita dapat menjadi pemuda modern akan tetapi tetap sesuai syariat. Menjadi pemuda yang visioner jauh ke depan pada era ini.

Hanya orang bodoh yang mengharapkan hasil berbeda dengan cara yang sama. Dunia ini ibarat lautan yang sedang dipancing. Dan pemancingnya adalah kita. Jika kita mengharapkan hasil pancingan yang lebih, maka kita harus melakukan usaha yang lebih pula. Tidak dengan berdiam diri seperti ketika memancing sebelumnya. Harus ada titik dimana kita memulai. Memulai hal-hal baru untuk menghasilkan karya-karya baru.

Mengerahkan segala ide untuk mendapatkan inovasi baru dalam memancing. Bisa mengubah umpan yang digunakan hingga berpindah lokasi untuk memancing. Seperti hidup kita. Dalam hidup harus ada langkah awal untuk memulainya. Semua bergantung bagaimana kita meniatkannya. Jika kita mengharapkan sesuatu yang baru setidaknya kita harus memiliki inovasi dan ciri khas yang dapat menghantarkan kita pada harapan tersebut.

Hal yang perlu ditekankan dalam mencapai kesuksesan adalah mengubah mindset kita. Dari pemikiran Impossible menjadi I’m possible. Sering muncul pertanyaan apa yang harus didahulukan, melaksanakan amanah dari Allah (Bermanfaat untuk orang lain) atau meraih kesuksesan?. Jawabannya adalah bergantung bagaimana kita memprioritaskannya. Ada orang yang mendahulukan peduli baru sukses. Ada pula yang sebaliknya.

Sesungguhnya hal tersebut bukan menjadi permasalahan. Namun, akan lebih baik jika kita memilih peduli sembari meraih kesuksesan. Dengan Rahmatan lil alamin kita dapat lebih mudah untuk mencapai kesuksesan. Sebab Allah akan menolong orang-orang yang bersedia melaksanakan perintahNya.

Bumi ini tercipta dari kepedulian. Sekolah diciptakan karena kepedulian atas kebodohan, Masjid diciptakan karena kepedulian atas umat islam. Alat transportasi diciptakan karena kepedulian atas kebutuhan manusia. Dan masih banyak lagi bukti bahwa segalanya berawal dari kepedulian.

Itulah berbagai macam kunci kesuksesan yang dapat kita praktekkan. Mulailah dari sekarang sebelum datang waktu penyesalanmu. Menjadi pemuda sebagai agen muslim dan perubahan.
Share:
spacer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar